Cari Blog Ini

Minggu, 19 Juli 2015

Modifikasi Rem Cakram

Pada dasarnya saya bukan tipe orang yang suka modifikasi motor. Tapi karena alasan keamanan dan kenyamanan saya lakukan modifikasi ini.

Awal nya pada tahun 2008 silam saya beli sebuah sepeda motor asal india bajaj pulsar 200. Sepeda ini menurut saya nyaman di kendarai dengan suara yang tidak keras dan getaran mesin yang halus.

Karena kesibukan menuntut saya harus sering berkendara gresik-surabaya. Pada suatu hari cuaca tidak bersahabat padahal saya harus ke surabaya. Dengan mengenakan jas hujan saya tempuh perjalanan itu. Ditengah perjalanan secara tiba-tiba ada truck yang keluar dari pom bensin. Saya terkejut dan saya rem dengan kuat. Tapi sepeda motor tak mau berhenti sehingga tabrakan tak bisa dihindari. Untung tidak ada luka yang serius sehingga saya bisa melanjutkan perjalanan ke surabaya. Dari pengalaman itu saya tau bahwa system rem bajaj kurang bagus.

Untuk tahap awal karena keterbatasan dana saya ganti ban depan dan belakang. Karena menurut saya ban bajaj terlalu keras sehingga daya cengkramnya kurang bagus terutama kondisi hujan. Ban depan dan belakang saya ganti dengan corsa s123. Penggantian meningkatkan daya cengkram ban sehingga sepeda motor lebih mudah di kendalikan.

Tapi saya masih merasa rem belakang bajaj masih kurang pakem maka saya berniat menggantinya dengan rem cakram. Setelah uang terkumpul saya ke bengkel di daerah putat jaya untuk modifikasi rem belakang saya dari tromol ke cakram.

Di situ saya disarankan untuk pakai rem cakram satria fu. Karena menurut bengkelnya itu sesuai dengan bajaj. Penggantian memakan waktu 4 jam mulai dari pemasangan hub, pembuatan dudukan kaliper dan master rem serta memodifikasi pedal rem supaya sesuai untuk rem cakram. Modifikasi pun selesai tiba waktunya untuk test drive. Pada waktu saya coba rem terasa pendek dan keras. Saya bilang sama abang bengkelnya tapi menurut dia itu wajar karena masih baru.

Sudah satu minggu saya pakai sepeda motor ini tapi tanda-tanda rem akan membaik masih belum muncul. Akhirnya saya putuskan untuk balik ke bengkel modifikasi supaya di benarkan. Sesampai nya di bengkel abang bengkel nya bilang supaya empuk ganti kampasnya dengan yang original. Saya pun ganti kampas rem dengan yang original. Tapi masih saja keras. Abang bengkel bilang kampas rem baru emang bawaannya keras. Saya pun pulang ke gresik dan berharap dalam beberapa hari rem akan normal.

Waktu terus berlalu dan rem belakang saya masih saja keras. Saya putus asa dan saya nikmati rem keras tersebut. Sampai suatu hari teman saya menyarankan untuk ke bengkel di daerah gresik tepat nya di belakang mcd gresik untuk di setel ulang.

Saya datangi bengkel tersebut dan rem saya pun di setel ulang. Bengkel nya menyarankan mengganti master rem dengan yang original. Maka saya pun ganti mater rem dengan yang original. Tapi hasilnya masih sama saja. Rem masih tetap keras. Saya pun pulang dengan kekecewaan. Karena saya masih ingin rem saya enak saya pun datengin bengkel itu dan minta untuk di benerin. Sekali lagi bengkel menyarankan untuk mengganti kaliper dan piringan cakram dengan yang original. Saya pun ganti dengan yang original. Tapi hasil nya masih sama saja.

Ada teman teman menyarankan ke bengkel di daerah proklamasi gresik. Saya pun datang kesana untuk menyetel rem saya supaya enak. Tapi sekali lagi hasil nya masih sama saja dan tidak ada perbaikan.

Ok cukup... dalam hati saya berkata biarin keras akan saya nikmatin aja.

Tahun berlalu sekarang sudah 2015 tiba-tiba rem saya macet sehingga harus di gembos minyak rem nya supaya bisa jalan lagi. Rasa ketidak puasan terhadap rem belakang saya timbul lagi maka saya putuskan untuk memperbaiki sendiri.

Dengan bermodalkan sedikit pengetahuan tentang service sepeda motor saya coba cari referensi tentang rem di internet. Dari situ saya tau tentang brake torque atau daya rem di pengaruhi oleh berat kendaraan, coefficient of friction roda, jarak sumbu roda, deceleration speed, dan center of gravity dll.

Untuk tahap awal saya tidak mau terlalu detail saya coba cari kendaraan dengan bobot yang hampir sama dengan punya saya. Kebetulan ada temen kantor punya honda tiger revo yang sudah dilengkapi dengan rem cakram yang akan saya gunakan sebagai referensi.

Dari internet saya juga tau brake lever ratio, master cylinder dan kaliper cylinder ratio.

Lever ratio adalah perbandingan pedal rem seperti gambar di bawah.



Berikut ukuran tiger revo.




Perbandingan ukurannya adalah 17,5 cm dibagi 3,5 cm hasilnya 5x.

Apa maksud dari ukuran ini? Begini maksudnya dengan ratio 5x maka tekanan di pedal akan di kalikan 5 kali. Ilustrasinya seperti gambar di bawah.



Jadi jika kita menginjak pedal sebesar 50kg maka di master rem akan menerima daya (50x5) = 250kg. Itu disebabkan karena lever ratio 5x jadi daya di pedal akan di kalikan dengan 5.

Langkah selanjutnya adalah menghitung master cylinder dan kaliper ratio yaitu perbandingan luas permukaan master cylinder dan luas kaliper cylinder. Untuk memudahkan saya ambil data dari http://www.vintagebrake.com/



Jika data untuk master cylinder atau kaliper cylinder kita bisa menghitung dari luasan cylinder lingkaran 3.14*r*r.

Untuk tiger revo master cylinder diameter yang pakai 1/2" dan kaliper cylinder diameter yang dipakai 41mm dengan satu cylinder. Dari tabel di atas terlihat rationya 10,42x. Pengertian tersebut sama dengan lever ratio. Jika tadi master cylinder menerima daya tekanan sebesar 250kg maka di kaliper daya tersebut menjadi 250x10,42 = 2605kg.

Untuk pulsar 200 saya data modifikasi cakram nya sebagai berikut.
Lever bagian depan 15cm dan belakang 5cm jadi lever ratio nya 15/5 = 3x. Dengan daya 50kg maka master cylinder akan menerima daya 150kg.
Master cylinder saya pakai 1/2" dan kaliper memakai 30mm 2 cylinder. Dari tabel rationya ketemu 11.16x. Daya di kaliper jadi 150x11.16 = 1674kg

Dari ratio diatas saya tau kenapa rem cakram saya keras. Karena daya yang tersalurkan kurang besar. Bayangkan perbandingan daya nya tiger revo 2605kg bajaj 200 saya 1674kg.

Terus gimana saya bisa mengatasi rem yang keras tersebut? Ya saya harus meningkatkan daya yang tersalurkan ke kaliper. Ada beberapa pilihan :
1. Meningkatkan ratio lever.
2. Meningkatkan ratio master cylinder dan kaliper cylinder.

Saya memilih pilihan 1 yaitu meningkatkan ratio lever. Pilihan itu saya rasa lebih ekonomis.
Daya di kaliper yang saya inginkan adalah 2605kg. Maka daya di master cylinder sebesar 2605/11,16 = 233,4kg. Jika daya di pedal sebesar 50kg maka ratio lever adalah 233,4/50 = 4,7. Untuk memodifikasi lever ratio saya akan pendekkan lever belakang menjadi 15/4,7 = 3,2cm.

Saya bertanya-tanya kok tanggung 3,2cm kok nggak sekalian 3cm aja. Setelah saya hitung daya yang tersalur 2790kg. Karena ilmu saya kurang dalam saya takut roda saya locked artinya rem nya terlalu sensitif sehingga roda akan terkunci waktu ngerem yang mengakibatkan sepeda motor selip.

Selain itu saya juga harus menghitung kedalaman rem karena peningkatan ratio akan memperdalam rem. Karena saya tidak tau seberapa besar kampas rem bergerak saya menghitungnya dari tiger revo. Tiger revo pedal rem turun 1cm waktu saya injak. Denga ratio lever 5x maka master cylinder akan bergerak 1/5 = 0,2cm sedangkan kampas rem di kaliper akan bergerak 0,2/10,42 = 0,02cm.

Saya coba hitung jika pulsar 200 yang akan saya ubah lever rationya ke 4,7x. Maka 0,02x11,16 = 0,22cm dan kedalaman pedal rem 0,22x4,7 = 1,05cm. Dengan panjang pedal depan 15cm maka sudut yang tebentuk sebesar 4,01 derajat. Dari beberapa referensi di internet sebaiknya sudut maximum untuk rem adalah 5 derajat. Jadi 4,01 derajat masih nyaman untuk di gunakan.

Untuk disknya ukuran revo dan pulsar yang saya pakai sama yaitu 22cm.

Saat nya untuk berkreasi. Karena sebelumnya rem macet saya juga berencana ganti repair kit master rem dan baut bridge kaliper. Saya lepas baut satu demi satu, buka master cylinder, potong lever, ganti repair kit, bersihkan kaliper ganti baut bridge kaliper.

Tiba waktunya untuk pasang ulang. Kesulitan muncul waktu isi minyak rem. Maklum masih amatir walaupun udah pompa-pompa sampek bengek rem masih blong juga alias nggak mau gigit. Cari jurus andalan surfing di mbah google. Teknik gembosin udah dapat maka langsung di praktekin. Dengan kesabaran akhirnya rem bisa berfungsi. Di google saya juga menemukan tekanan di system rem minimum harus 2 psi agar rem berfungsi dengan baik. Karena nggak punya pressure gauge ya kira-kira aja. Dengan asumsi specific gravity minyak rem 1 maka 2/0.433 = 4,6 ft atau 1,22 meter. Selang untuk gembosin pun di berdirikan setelah tinggi sekitar 1 meter baru baut di kerasin. Saya ambil 1 meter karena saya asumsikan tahanan di baut untuk gembosin 22 cm.

Saat nya untuk mencoba hasilnya. Dan wooola..... empuk benar dan pakem benar. Setelah saya menunggu 7 tahun akhir nya terbayar semua jerih payah ini.

Beberapa tip dari saya jika ingin modifikasi ke rem cakaram:
1. Jika anda menirukan teknik saya pilih contoh dari kendaraan yang berat dan diameter roda sama atau hampir sama.
2. Untuk rem belakang jangan terlalu besar karena waktu kita mengerem depan dan belakang bobot kendaraan pindah ke depan jadi roda belakang sedikit terangkat.


Berikut sedikit pengalaman saya tentang modifikasi rem cakram.

Selasa, 21 Agustus 2012

Belajar Blog

Sebenarnya sudah lama dengar tentang blog tapi belum sempet explorasi. Mungkin ini udah telat tapi daripada tidak sama sekali.

Kali saya akan coba buat blog pertama saya. Mungkin ada teman-teman yang dengan suka rela mau bantu saya ucapkan banyak-banyak terimakasih.

Starting Blog

Pertama tentu saja buat account. Kebetulan saya sudah punya account di google jadi tinggal create blog nya langsung.

Tahap selanjutnya kita isi judul atau tittle dari blog kita. Disini saya kasih judul "Torehan Alur" lihat di atas muncul judul atau tittle itu.

Kemudian deskripsi dari blog kita. Disini saya isi "Catatan untuk berbagi" akan muncul seperti di atas.

Habis itu kita pilih desain yang akan kita pakai. Ada menu template kita tinggal pilih aja desain dari template yang sudah ada. Kebetulan saya pilih simple template di sini.

Kemudian kita buat kategori. Ini yang saya bingung gimana ya bikin kategori. Ternayata bisa dari label. Ok kita kasih label tiap tulisan yang kita posting dan kita munculkan label di layout kita dari add gadget.

Lumayan juga agak bingung tapi buat pengalaman nggak masalah.

See you...